PRINCIPLES OF FRANCHISE

Ben WarG Consulting menempatkan fungsi Franchising sebagai strategi ekspansi jaringan bisnis. Syarat-syarat sebuah bisnis yang bisa difranchisekan ada tiga yaitu:

  • Profitable, secara terbukti unit bisnis mampu menghasilkan keuntungan, sehingga menarik bagi para calon franchisee.
  • Unique, unit bisnis yang difranchisekan harus memiliki uniqueness (keunikan) tertentu yang dapat digunakan sebagai positioning dan penyelamat dari potensi persaingan.
  • Brand, unit bisnis yang difranchisekan harus memiliki tingkat pengenalan brand (brand awareness) yang cukup, sehingga mudah bagi para franchisee untuk memasarkan produk dan jasanya.

Struktur franchise yang kuat akan memungkinkan pertumbuhan jaringan bisnis menjadi sangat luas. Ben WarG Consulting menempatkan tiga elemen dasar bagi sebuah sistem franchise yaitu:

Brand

Kekuatan brand merupakan asset paling mendasar dalam sebuah sistem franchise, karena pada dasarnya brand adalah representasi dari keberadaan produk atau jasa yang menjadi obyek sebuah unit bisnis. Semakin kuat brand-nya, maka semakin besar potensi bisnis yang diwakilinya. Pada akhirnya, produk franchise dengan brand yang kuat mempunyai  peluang untuk berhasil dalam bisnis.
Referensi atau parameter dalam menilai kekuatan brand adalah sebagai berikut:

Menguasai cakupan
Brand diketahui dan dimengerti oleh masyarakat yang menjadi cakupan bisnisnya. Orang-orang tersebut dapat mengasosiasikan brand dengan produk atau outlet bisnis yang direpresentasikannya.

Komunikatif
Hakikat brand adalah alat komunikasi agar unit bisnis atau produk diketahui oleh masyarakat. Oleh karena itu, brand harus bersifat komunikatif, baik secara verbal, visual maupun auditif. Brand yang komunikatif bisa ditinjau dari beberapa  aspek sebagai  berikut:
mudah diucapkan dan dihafalkan
berasosiasi positif
memiliki bentuk original atau unik
warna menarik sesuai dengan karakter bisnisnya
kata-kata membangkitkan emosi
bunyi khas dan berkarakter

Terpelihara
Komunikasi antara outlet bisnis dengan masyarakat sebagai target pasarnya, harus dijalin secara terus menerus. Untuk itu, brand yang menjadi alat komunikasi tersebut, juga perlu pemeliharaan secara terus menerus pula. Pemeliharaan brand diwujudkan dalam program pengembangan yang mencakup:

    • pembangunan asosiasi, yaitu untuk memperkuat asosiasi brand terhadap produk yang menjadi obyek bisnis
    • perluasan wilayah cakupan, di mana brand dikenal pada wilayah yang lebih luas.

Sistem

Sistem bisnis adalah sederetan aturan, prosedur, metode dan alur data dan proses yang ada dalam suatu unit bisnis. Sistem yang baik akan memungkinkan sebuah bisnis dapat beroperasi secara institusional, tanpa ketergantungan dengan orang-orang tertentu dalam organisasi bisnis yang bersangkutan.
Penerapan sistem yang baik dalam franchise, akan menjamin dan menjaga reputasi brand yang menjadi sarana komunikasinya.
Ada banyak komponen sistem yang berbeda-beda sesuai industrinya. Walaupun demikian, secara umum sistem franchise harus mencakup hal-hal sebagai berikut:

  • sarana dan fasilitas fisik

  • sumber daya manusia

  • proses produksi dan operasi

  • distribusi dan delivery

  • pemasaran

  • administrasi dan keuangan

  • legal, perizinan dan kekayaan intelektual

Aspek-aspek yang harus dipenuhi untuk membuat sistem franchise yang baik adalah sebagai berikut:

baku (standardized)

Sistem diberlakukan secara baku di seluruh outlet outlet bisnis dengan batasan-batasan dan ketentuan yang standar. Standarisasi ini pada tahap berikutnya akan menjamin dihasilkannya produk dengan kualitas yang sama dari seluruh outlet bisnis pada jaringan franchise yang bersangkutan.

terdokumentasikan (documented)
Sistem franchise diwujudkan dalam dokumen-dokumen yang secara fisik bisa dilihat. Dokumen tersebut berupa panduan operasional, panduan pembukaan, alur kerja, formulir-formulir administrasi, modul-modul pelatihan, struktur organisasi, deskripsi tugas dll.
Dokumentasi sistem ini juga akan menghindari inkonsistensi dalam operasi bisnis dan obyektifitas dalam penyelesaian setiap masalah.

dapat diajarkan (transferable)
Sistem harus bersifat transferable, yaitu dapat diajarkan kepada orang lain. Ini sangat penting untuk memastikan agar setiap fungsi dalam organisasi bisnis tersebut bisa mempelajari atau dilatih untuk melakukan fungsinya  secara benar.

terukur (measurable)
Pencapaian keberhasilan pelaksanaan sistem dapat diukur berdasarkan ukuran-ukuran yang telah ditetapkan dan disepakati.

Dukungan

Faktor ketiga dalam elemen dasar sistem franchise adalah “dukungan” atau support. Dukungan diperlukan sebagai upaya franchisor untuk memastikan bahwa semua franchisee dapat mengoperasikan bisnis di outlet franchisenya dengan menjalankan sistem secara benar, sesuai ketentuan yang dibakukan. Dukungan franchise dilaksanakan sepanjang operasi bisnis franchise, bahkan sudah dimulai sejak sebelum outlet bisnis beroperasi.
Secara kasar, dukungan franchise dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu dukungan pra-operasional dan dukungan operasional.
Obyek-obyek dukungan franchise antara lain meliputi:

  • pengadaan tenaga kerja

  • pelatihan SDM

  • pasokan material dan bahan  baku

  • monitoring dan analisa kinerja bisnis

  • pemasaran dan pengadaan material promosi

  • pengembangan brand

  • pengembangan produk, dll.

Aspek-aspek yang penting dalam dukungan franchise antara lain :

menyeluruh (comprehensive)

Dukungan mencakup seluruh aspek operasional bisnis, sehingga kinerfa franchisee maksimal dan produk dapat diterima oleh pelanggan dengan kualitas standar.

kuat (adequate)
Dukungan dilakukan secara kuat, sehingga segala permasalahan operasional dapat diatasi. Pada jaringan franchise yang luas, permasalahan juga bisa terjadi secara simultan pada beberapa franchisee sekaligus. Dukungan yang kuat juga mencerminkan organisasi yang kuat dengan personel-personel yang berkemampuan secara teknis.

fleksibel
Agar sistem yang baku dapat dijalankan secara seragam di seluruh jaringan franchise, maka perlu dukungan yang fleksibel, yang bisa memberi ruang gerak yang lebih luas kepada franchisee untuk melakukan berbagai penyesuaian sistem terhadap kondisi operasional yang terjadi.     
Apabila aspek-aspek di atas dipenuhi, maka tingkat kepercayaan franchisee kepada franchisor akan maksimal. Akhirnya franchisee akan loyal.